Siantar, Navigasivisual.id- Pusat peredaran narkoba jenis sabu-sabu di Kota Pematangsiantar terus berpindah-pindah tempat. Terciumnya Markas dan posko perdagangan narkoba di wilayah Jalan Nagur, Kecamatan Siantar Martoba ini ditenggarai karena beberapa gang disana sudah tercium oleh aparat penegak hukum.
Seorang residivis, Viki S ditengarai berada dibelakang peredaran narkoba yang dikoordinir dari jalan Nagur, tepatnya di Gang Gaja Mada hingga Gang Erlangga dan Gang Manunggal, Kota Pematangsiantar.
Anak-anak mudah separuhnya, bahkan sampai yang lebih tua ditemukan hilir mudik di kawasan tersebut. Para pecandu sabu terlihat memarkirkan sepeda motor jauh dari Gang untuk mengelabuhi pengamatan dari aparat penegak hukum.
Seorang pemuda paru baya kepada Tim Navigasivisual.id menuturkan bagaimana modus operandi perdagangan narkoba jenis sabu-sabu didaerah tersebut.
“Untuk melacaknya gampang, asal ada pemuda nongkrong di gang itu lebih dari 3 jam, maka sudah hampir dipastikan yang bersangkutan adalah kenjiro,” ungkap sumber, Selasa (26/11/2024) jam 16.00 WIB.
Namun pergerakan dari para pengusaha ilegal dibidang narkotika dan obat obatan terlarang ini memang sangat licin. Entah bagaimana cara mereka memperoleh informasi, terbukti beberapa kali mereka lolos.
Kuat dugaan, tim dari Viki S telah mendapatkan informasi dari oknum nakal, sehingga selalu aman dari penggerebekan aparat.
Sumber menyarankan aparat penegak hukum menggunakan drone untuk mengamati pergerakan para pengusaha ilegal tersebut.
“Sudah saatnya pihak kepolisian dan BNN menggunakan drone dan kamera mata mata (spy came) katanya sembari tersenyum.
Selain menggunakan teknologi kekinian, dirinya juga menyarankan aparat kepolisian untuk melakukan pengawasan internal sehingga tidak ada aparatur yang menjadi mata mata para bandar.
Informasi terbaru, Bandar narkoba kesohor itu dibantu sejumlah kaki tangannya untuk memuluskan peredaran sabu. Diantaranya, Robin dan Amang alias Fery yang berperan sebagai koordinator lapangan.
Ia turut dibantu Danu (tangan kanan Viki S). Kemudian ada Andre Cacing, Godek dan Doly yang bertugas untuk menghabiskan beberapa paket sabu yang dijual setiap harinya mulai Rp100 ribu. (Red)