Aksi Premanisme Debt Collector Kembali Terjadi, Polres Siantar Jangan Kalah Oleh Kekerasan

Siantar, Navigasivisual.id – Sebagian besar orang mengenal debt collector (DC) sebagai seorang atau sekelompok orang yang tinggi besar, berotot, garang, galak, dan mengerikan. Kadang sikapnya mirip sekali dengan preman. Tak heran ketika kedatangan DC pasti ada rasa ketakutan tersendiri, entah itu nasabah maupun orang-orang di sekitarnya.

Rata-rata sebagian besar DC diberi mandat oleh pimpinan lembaga keuangan untuk melakukan eksekusi terakhir bagi nasabah yang bermasalah. Bisa karena angsuran yang menunggak lebih dari tiga bulan, atau karena memang karakter nasabah tersebut sangat bermasalah.

Bacaan Lainnya

Pilihan ke nasabah cuma dua, mau dilunasi atau jaminan segera diambil alih oleh pihak pemberi utang. Tak jarang ketika sudah menemui deadlock, pihak DC dan pihak nasabah terlibat pertengkaran hingga berujung pada penganiayaan.

Entah siapapun yang mulai, itulah klimaks dari adegan penagihan. Kasus-kasus seperti ini bahkan sudah banyak muncul di media massa, dan seperti tak ada habis-habisnya.

kali ini, aksi premanisme yang dilakukan beberapa kelompok orang mengatasnamakan debt collector malah kembali viral di media sosial dan menuai kecaman publik.

Pantauan awak media dari data dihimpun, mereka melakukan penarikan paksa satu unit mobil sepeda motor di seputaran Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar.

Surat Laporan Korban Yang Sampai Kini Belum Mendapat Tindakan Lanjut Oleh Polres Pematangsiantar

Tindakan arogan ini pun menjadi sorotan karena dilakukan ditempat orang yang sedang beraktivitas. Tak hanya itu, aksi ini juga sempat menimbulkan kegaduhan antara debitur dan kelompok Debt Collector, Senin (28/4/2025) siang sekitar jam 12.00 WIB.

Warga yang takut akan tindakan mereka justru tidak bisa berbuat banyak, sehingga kejadian ini hanya diabadikan melalui media sosial berupa bentuk video perampasan.

Dalam keterangan akun Facebook Ahmad Ade Tama atau pemosting kejadian ini menyebut tindakan mereka sudah sangat meresahkan hingga disebut seperti rampok. Tak hayal warganet pun kangsung membanjiri isi komentar hingga mengutuk keras aksi kelompok Debt Collector tersebut.

“Wilayah Siantar klu beli motor di angka 8jt an.ss cuma STNK hati² lah.. Krn Uda di intai sm DC. ataupun yg cicilan nya nunggak diatas 3 bln pasti datanya di tangan DC itu,” balas akun Facebook Andika Alfin.

Akun Sandy Sandypra kemudian menjawab bahwa incaran Debt Collector turut menyasar kendaraan milik masyarakat yang sudah lunas bahkan memiliki surat resmi.

“Emang dasar mw begal itu bg, aku uda berapa x di stop lengkap surat” Ku bawak tapi  ttp aja di stop paksa,” balasnya.

Video ini selanjutnya sudah dibagikan netizen sebanyak 178 kali dengan isi kolom komentar yang sangat banyak.

Untuk itu, pentingnya debitur atau nasabah untuk berani menanyakan beberapa dokumen penting tersebut ketika ada pihak DC mau menarik agunan. Jika tidak lengkap, kita bisa menolak kehadiran pihak DC. Kalau masih memaksa, tinggal berteriak minta tolong atau segera lapor ke pihak berwajib.

Sementara, dari data yang berhasil di kemas awak media, ketika debitur menunggak lebih dari tiga bulan, ada pihak DC mengambil agunannya. Tanpa menunjukkan dokumen-dokumen resmi. Tak itu saja, ternyata setelah beberapa hari, agunan yang ditarik tidak pernah sampai ke kantor leasing.

Harapan masyarakat terhadap debt collector umumnya adalah agar penagihan utang dilakukan dengan cara yang etis dan tidak merugikan debitur.

Masyarakat menginginkan debt collector bertindak profesional, menghormati hak-hak debitur, dan tidak menggunakan ancaman, kekerasan, atau tindakan yang bersifat mempermalukan.

Sementara aksi Premanisme kelompok Debt Collector di Kota Pematangsiantar ini sudah banyak dilaporkan korban hingga berujung pada kantor kepolisian. Namun masyarakat seperti mendapat tekanan sampai menuding oknum-oknum polisi melindungi mereka. Dalam hal ini, Polres Siantar jangan kalah oleh kekerasan. (Yud)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *