Sumut, Navigasivisual.id – Dua kubu geng motor SL dan KB terlibat bentrok di Jalan Orde Baru, Desa Mulyorejo, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sabtu (19/10/2024) sore.
Akibatnya, seorang remaja tewas dibacok.
Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gumanti Hutabarat membenarkan peristiwa tawuran antar geng motor tersebut.
“Iya benar, ada satu orang meninggal. Korban ikut dalam tawuran kelompok Simple Life (SL),” kata Bambang, Minggu (20/10/2024).
Dikatakan, para kelompok geng motor itu melakukan tawuran dengan membawa senjata tajam dan korban terkena tebasan.
“Luka bacok dibagian tangan dan kepala, yang fatal itu dibagian kepalanya. Umurnya sekitar 19 tahun,” ujarnya.
Bambang menyampaikan, saat ini keluarga korban telah membuat laporan resmi ke kantor polisi.
Pihaknya juga telah mengamankan sejumlah anggota geng motor yang terlibat dalam tawuran aksi tawuran yang mengakibatkan seorang remaja tewas.
Belakangan terungkap, korban tewas bernama Sion Ferdinand Manurung.
Tangis keluarga pun pecah saat jenazah bungsu dari tiga bersaudara itu tiba di rumah duka, Jalan Bersama, Pinggir Rel, Desa Mulyorejo, Minggu (20/10/2024) siang.
Ayah korban, Agus H Manurung menerangkan bahwa anaknya tersebut semula berpamitan kepadanya untuk keluar jalan-jalan bersama teman-temannya.
Namun tidak berselang lama, Agus mendapat kabar bahwa anaknya tewas di tangan geng motor.
“Saya tau anak saya meninggal dari kawan-kawannya. Saya cari ke rumah sakit, jumpa kawannya di jalan dikasih tau di RS Full Bethesda. Kondisinya saya jumpai di rumah sakit sudah meninggal,” ucapnya di rumah duka.
Agus pun mengaku telah membuat laporan polisi. Dia berharap petugas kepolisian dapat mengusut tuntas kematian anaknya itu. “Harapan saya sama kepolisian, saya minta tolong diusut tuntas,” tegasnya.
Pantauan di rumah duka, jenazah Sion yang baru saja tiba telah berada di dalam peti. Isak tangis keluarga pun pecah melihat jenazah remaja 16 tahun itu telah kaku dengan mengenakan setelan jas hitam.
Beberapa rekan Sion juga terlihat di rumah yang terletak di pinggir rel kereta api itu. Jenazah Sion akan dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Dusun XIX.
Bentrok kedua geng motor tersebut sempat tersebar dan viral di media sosial. Si perekam video viral tersebut yakni Dinda (19), pengusaha skincare di sekitar lokasi kejadian.
Perempuan yang mengaku sudah 4 bulan berdagang skincare di lokasi mengatakan, kericuhan terjadi sekira jam 14.10 WIB.
Kedua kubu, kata Dinda, saling jual beli serangan menggunakan senjata tajam jenis klewang, batu, hingga petasan. Suasana di lokasi pun mencekam. Ia dan teman-temannya mengaku ketakutan saat bentrokan dua kubu itu terjadi.
Dinda mengatakan, kedua kubu saling berteriak menyebut nama kelompoknya. Seorang remaja terlihat terkena tebasan senjata tajam hingga tersungkur.
“Ada sebut-sebut nama juga, SL. Ada korbannya kena klewang kepalanya. Jatuh dia, habis itu bangkit lagi, kemudian lari. Mungkin karena lukanya parah, dia jatuh lagi. Terus dibacok lagi sampai nggak bergerak,” kenangnya.
Pasca kejadian itu, sejumlah petugas kepolisian tiba di lokasi. Pengamanan pun di lakukan polisi hingga malam hari.
“Setelah kejadian itu nggak ada lagi lanjutan. Soalnya dijaga sama polisi,” tuturnya.
Perempuan berkulit putih itu mengungkapkan, suasana mencekam seperti itu kerap terjadi di sana. Nyaris setiap malam akhir pekan, tawuran antar kelompok terjadi tanpa kehadiran petugas kepolisian.
“Di sini memang sering kejadian ribut gitu. Di sini juga lah tempatnya, cuma biasanya malam. Baru kemarin lah siang-siang, makanya kami agak-agak resah,” ungkapnya.
Dikatakan Dinda, tawuran di kawasan Jalan Orde Baru biasanya terjadi sekira jam 01.00 WIB hingga subuh.
“Setiap malam Minggu perang di sini. Dari jam satu malam sampai subuh. Cuma teriak-teriak bawa klewang diseret-seret aja di sini,” jelasnya.
Dinda berharap kehadiran petugas di sana, terkhusus malam akhir pekan. Pasalnya, warga di kawasan itu sudah resah dengan aksi tawuran. Dinda juga berharap tidak ada lagi korban yang jatuh sia-sia akibat perilaku tawuran.
“Takut dan resah. Orang-orang sini juga udah resah sama ribut-ribut gitu. Harapannya polisi jaga lah di sini. Sejauh ini nggak ada ngeliat polisi jaga di sini. Kalau polisi lalu lintas ada lewat-lewat. Tapi polisi yang jaga-jaga gitu belum ada,” pungkasnya. (Red)