Simalungun,Navigasivisual.id.
Dugaan bebasnya Narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Narkotika Kelas llA Pematang Raya, Kabupaten Simalungun dalam mengakses handphone tampak semakin bebas meski razia kerap dilakukan oleh para pegawai.
Hal itu terjadi demi kepentingan pribadi guna melakukan tindak pidana kejahatan, seperti penipuan online (Lodes).
Parahnya, para petinggi Lapas malah ikut andil atas kepentingan Napi ketika melakukan pekerjaan haram tersebut.
Semua itu tak lepas dari setoran yang jumlahnya sangat fantastis diterima petinggi Lapas, termasuk bagi KPLP Ucok Pangihutan Sinabang.
Dugaan ini menguat ketika salah satu Napi Lapas Narkotika Kelas llA mengadu ke Tim Navigasivisual.id, Sabtu (27/7/2024) jam 12.30 WIB, melalui telepon seluler.
“Bos-bos yang megang narkoba dan Lodes disini merasa nyaman dan aman karena dilindungi petinggi Lapas,” kata sumber.
Omset Bos Parengkol Capai Ratusan Juta, Setor Ke Ka KPLP
Adapun Ade, disebut sebagai Big Bos Parengkol yang menghuni di Kamar 1 Blok Pattimura. Kamar 3 dipegang Yopi, Kamar 4 Ozik dan Kamar 6 dan 7 dipegang Daud.
Kemudian, kamar 8 dipegang Guna. Sementara untuk di kamar 6,7,8,9 dan 10 Kartini dikuasai Badai.
Ketujuh Big Bos parengkol tersebut menyewa kamar kerja sebesar Rp 4 juta dan dibayar perminggu.
“Seminggu 4 Juta per kamar. Itu lain lagi sama pengajuan per kamar itu mau dikutip Rp 30 juta perkamar,” beber sumber.
Sumber mengatakan, tamping atas nama Diki disebut sebagai perpanjangan tangan KPLP Ucok Pangihutan Sinabang.
“Omset yg di dapat ratusan juta perbulan. Belom lagi mingguan itu Napi harus setor. Belum lagi pengajuan untuk KPLP sebulan Rp 30 Juta perkamar,” terangnya.
Napi di Lapas Narkotika Kelas llA terkesan seperti dipelihara demi kepentingan para petinggi Lapas untuk menebalkan dompet.
Terkait hal ini, Kakanwil Sumut Anak Agung Gede Krisna diminta lebih cermat menempatkan Kepala UPT di Lapas tertentu, dibawa naungan Kakanwil Sumut.
KA KPLP Lapas Narkotika Kelas llA Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Ucok Pangihutan Sinabang belum berhasil dikonfirmasi meski pesan yang dilayangkan tampak masuk dan centang dua. (Red)
1 Komentar