Palo Icon Kota Siantar Tewas Ditabrak Ular Besi, Keluarga: Tidak Ada Lagi Hiburan di Pasar Horas 

Palo Rencananya Akan Disemayamkan Setelah Dipakaikan Jas. Foto: Redaksi.
Palo Rencananya Akan Disemayamkan Setelah Dipakaikan Jas. Foto: Redaksi.

Siantar, navigasivisual.id. Sebagian warga Kota Pematangsiantar tentunya sudah kenal dengan lelaki yang sering dipanggil “Palo”. Ia yang sudah berusia 47 tahun ini, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Sebab, Palo yang saat itu sedang berjalan kaki hendak pergi kerja tiba-tiba terhempas akibat ditabrak ular besi atau kereta api, Selasa (25/6/2024) siang jam 09.28 WIB.

Bacaan Lainnya

Untuk kejadian itu terjadi di seputaran rel kereta Api (KA) yang berada di Jalan Mujair, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar.

Pasca kejadian, belasan warga berdatangan melihat tubuh lelaki bernama lengkap Rikson Parulian itu terhempas sekitar 600 meter dengan tubuh yang penuh luka-luka.

Karena semakin ramai, warga pun menutup jejak korban yang saat itu korban mengenakan kaos berwarna coklat dan pakai celana jeans pendek.

Di tempat yang sama, personel Satlantas turun olah TKP. Jenazah Palo kemudian diboyong menggunakan mobil petugas untuk dibawa ke ruang Dr Forensik.

Warga sekitar lokasi mengatakan, kereta api yang belum diketahui itu sebelumnya melaju dari arah Kota Siantar menuju Kota Medan.

“Dari kejauhan masinis sudah menyalakan klakson berkali-kali. Tapi pria itu masih berjalan di dekat rel. Kurang tau jenis kereta api apa yang nabrak dia, tapi kaya kereta api penumpang,” ujar warga bernama Riki.

Teks Poto - Jenazah Palo Ditemukan Warga Sekitar. Foto: Redaksi.
Teks Poto – Jenazah Palo Ditemukan Warga Sekitar. Foto: Redaksi.

Pantauan Tim Navigasivisual.id di ruang Forensik, abang kandung Palo tampak sibuk lalu lalang melengkapi permintaan petugas agar Palo dipakaikan kemeja putih dan Jas.

“Tidak sangka kami. Tadi mau berangkat kerjanya dia, di Pasah Horas dekat Pos Polisi. Tak jauh dari rumah dapat kabar kaya gini,” sebut Manao, abang kandung Palo.

Dikatakan, semasa hidupnya, Palo sehari-hari bekerja mencari penumpang untuk sopir angkot yang lagi ngetem di Pos Polisi Pasar Horas, Kecamatan Siantar Barat.

“Tiap hari kerja, nanti pulang malam lah kalau angkot sudah sepi. Walaupun gini kondisinya, getol kerja. Pagi harus sarapan, kalau nggak marah-marah dia” pungkasnya.

“Dia kalau di Pasar Horas sana juga jadi hiburan Pak Polisi atau Sopir Angkot. Makannya tidak ada lagi hiburan di Pasar Horas setelah dia meninggal,” bilangnya lagi.

Rencananya kata Manao, jenazah Palo esok akan disemayamkan di rumah duka Jalan Tongkol, Kecamatan Siantar Timur.

Sampai pemberitaan ini terbit, Selasa (25/6/2024) jam 12.40 WIB, Kanit Laka Satlantas Polres Siantar IPDA Syawal Nasution belum berhasil dikonfirmasi. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *