PDPHJ Diduga Pelihara Maling, Pedagang: Tarif Jaga Malam Malah Naik

Siantar, Tajamnews.co.id – PD Pasar Horas Jaya (PDPHJ) Jalan Merdeka, Kota Pematangsiantar yang dipimpin oleh Bolmen Silalahi selaku Direktur Utama saat ini menjadi perbincangan, terutama bagi para banyak pedagang.

Pasalnya untuk penjagaan kios di malam hari semakin tidak aman. Hal ini justru membuat Pedagang kecewa. Apalagi tarif biaya jaga malam naik mencapai Rp20 ribu perkios yang wajib dibayarkan seminggu sekali.

Bacaan Lainnya

Data yang dihimpun awak media, Rabu (8/1/2025) siang jam 12.00 WIB, belakangan terakhir sedikitnya ada empat kejadian pembobolan kios milik pedagang.

Maling spesialis tersebut melakukan pembobolan beragam kios, termasuk kios pedagang ayam. Bahkan mereka menyebut maling itu terkesan seperti dipelihara.

“Bukan cuma kami, banyak sudah korbannya. Kurasa dipelihara maling disini, semua-semua hilang,” kesal salah satu pedagang yang menjadi korban aksi maling tersebut.

Banyak kios dibongkar maling kata pedagang, dilakukan tanpa pengerusakan. Sehingga mereka lebih yakin bila mana aksi maling diduga dipelihara pihak PDPHJ.

“Iya, marak, pernah sebulan dua kali bahkan lebih. Yang diambil itu tabung Gas, Kompor sama ayam lah, kemudian timbangan,” ungkap Pedagang ayam, pak Chelsy.

Ia mengaku heran, hingga saat ini pelaku pembobolan kios para pedagang di PD Pasar Horas Jaya belum pernah terungkap. Malah biaya Tarif untuk jaga malam naik.

“Bervariasi bayarannya. Ada yang Rp5 ribu perminggu dsn aja juga sampai Rp20 ribu. Kalau kami disini udah empat lokasi lah yang jadi korban bang,” kata pak Chelsy.

Menanggapi maraknya aksi pembobolan sampai Tarif jaga malam naik, korban meminta kepada pengelola PD Pasar Horas Jaya untuk memperbaiki sistim keamanan.

“Pengelola Pasar harus evaluasi bagian keamanannya. Kita pun sudah keberatan ini tarif jaga malam bisa naik, padahal kasus pembobolan belum terungkap,” ucapnya.

Direktur Operasional PD Pasar Horas Jaya Evra Sasky Damanik saat dikonfirmasi awak media mengatakan, pihaknya tidak melayani konfirmasi via WhatsApp dan telepon.

“Ke kantor saja klu mau konfirmasi..saya TDK melayani via wa atau telp. Bawa data yg ada biar kita kroscek tks,” ucapnya singkat, Rabu (8/1/2025) jam 15.45 WIB.

Padahal Evra sendiri selaku Direktur Operasional harus turun dan mendengarkan langsung apa yang dirasakan para pedagang. Bukan untuk menyuruh awak media membawa data soal kejadian itu. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *