Razia di Rutan Kelas llB Humbahas Disebut Hanya Formalitas, Uang Narapidana Diduga Diminta KPR?

Sumut, Navigasivisual.id – Setelah disorot karena Narapidana membangun bisnis Lodes, hingga melakukan transaksi jual Narkoba, kini kasus penipuan online lewat telepon dengan cara sistem lelang barang elektronik di Rutan Kelas llB Humbahas semakin mencuat ke permukaan.

Kepala Rutan Kelas llB Humbahas, Sahat Parsaulian Sihombing dinilai melakukan pembiaran akan hal ini, sehingga praktik penipuan semakin sering terjadi.

Bacaan Lainnya

Sumber internal menyebut, tak asing jika Napi di rutan sana bisa berpenghasilan ratusan juta dan mampu belanja barang mewah melalui petugas sipir.

Bahkān Napi bisa membantu keluarganya untuk pengadaan hantaran pesta atau bingkisan lainnya. Hal itu karena aksi Parengkol atau Lodes mampu raup untung.

Dilain sisi, beberapa kali dihubungi awak media untuk konfirmasi, Karutan dan KPR Rutan Kelas llB Humbahas sulit balas pesan yang dilayangkan melalui WhatsApp.

Terkesan, pihak Rutan mengabaikan keterbukaan informasi publik (KIP) dengan menutup diri dari semua informasi, sehingga Narapidana bebas melakukan bisnis haram.

Terbaru, Razia dilakukan di Rutan Kelas llB Humbahas. Adapun kamar yang dirazia yakni Kamar 17,19 dan kamar 22. Bos besarnya Rosnaidi alias Ok Adi pun dipanggil.

“Razia memang bang, tapi hanya Formalitas aja kek biasanya,” ungkap sumber yang minta identitasnya dirahasiakan demi keamanan via telepon seluler, Kamis (17/10/2024) malam sekitar jam 23.00 WIB.

Saat ditanya, apakah pemanggilan Narapidana terkait terbitnya pemberitaan? sumber mengaku ada indikasi bahwa KPR Herinal Simamora meminta sejumlah uang.

“Begitulah kira-kira bang. Nanti ada info lanjutan aku kabarin lagi,” tutup sumber menyatakan selain ada Rosnaidi, ada Regar dan Tapseng yang kuasai bisnis haram.

Untuk diketahui, praktik bisnis haram disana diakibatkan dua hal. Antara lain lemahnya pengawasan dari Kemenkumham, kemudian adanya indikasi oknum petugas yang sengaja memberi ruang kepada Narapidana.

Bahkan razia resmi yang dilakukan disana pun juga hanya Formalitas. Faktanya, setiap kali dilakukan razia rutin, yang ditemukan cuma mancis, wayar maupun HP rusak. (Red)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *