Medan, Navigasivisual.id – Upaya penangkapan terhadap satu pelaku geng motor Simple Life yang membacok Anggota TNI Yonif 100/PS, Prada Defliadi diwarnai tindakan anarkis. Hal ini disampaikan orang tua pelaku, Edu Manurung.
Penangkapan anaknya Edu dilakukan oleh sekelompok orang yang langsung datang kerumah Edu.
Minggu (4/8/2024) pagi sekira pukul 09.00 WIB, kehadiran sekelompok orang tersebut dikatakan berpakaian preman. Bahkan menghebohkan warga di Jalan Orde Baru, Lingkungan 5, Kelurahan Sei Agul, Medan Barat.
Setiba di kediamannya, sekelompok orang dimaksud masuk secara paksa.
“Mereka mengaku dari kepolisian dan mencari anak saya, Dolly Manurung,” kata Edu yang diterima awak media, Selasa (6/8/2024) siang sekitar jam 12.45 WIB,
Begitu bertemu, Edu langsung dipukuli. Kemudian, Dolly dibawa pergi. Bukan hanya menganiaya Dolly, kawanan pria tersebut melakukan pengrusakan didalam rumah dengan merusak Televisi, hingga pintu kamar.
Tidak terima dengan tindakan segerombolan pria itu, Edu segera mendatangi Polrestabes Medan guna membuat laporan pengaduan. Dia berharap, laporan tersebut ditindak lanjuti dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Sementara ditempat terpisah, Kapendam I/BB, Kolonel Rico Siagian mengatakan, setelah mengenali dan mengetahui keberadaan salah satu pelaku, personel TNI menjemput paksa Dolly Manurung.
Dolly dijemput dari kediamannya di kawasan Jalan Orde Baru, Medan Barat.
“Iya betul (dijemput TNI). Setelah kejadian, beberapa identitas pelaku sudah diketahui dan 1 orang pelaku sudah diamankan dari rumah yang bersangkutan. Sedangkan pelaku-pelaku yang lain sedang dilakukan pengejaran oleh Polrestabes dan TNI,” kata Kolonel Rico, Selasa (6/8/2024) jam 12.30 WIB.
Disebutkan, Prada Defliadi mengalami luka bacok di kepala, mata, dan tangan. Saat ini, Defliadi dirawat di Rumah Sakit Putri Hijau Medan.
“Kondisi Prada Defliadi sadar dan masih dalam perawatan di RS Putri Hijau,” papar Rico.
Rico mengatakan, yang terluka hanya Prada Defliadi, sedangkan delapan anggota TNI lainnya tidak mengalami luka-luka. “Hanya satu orang saja, yang lain aman,” sebutnya.
Diketahui, penganiayaan terjadi di angkringan Simpang SIB, Medan Petisah pada Minggu (4/8/2024) dini hari. Saat itu, sembilan anggota TNI termasuk korban, tengah makan di lokasi.
Lalu tiba-tiba 20 orang yang belakangan diketahui sebagai geng motor Simple Life, datang dengan menggunakan dua mobil dan beberapa sepeda motor. Geng motor itu lalu menyerang para personel TNI menggunakan senjata tajam.
“Geng motor tersebut langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam. Kemudian mereka kabur dari lokasi angkringan tersebut,” katanya.
Korban dan teman-temannya, kata Rico, sempat melakukan perlawanan. Nahas, Prada Defliadi terkena bacokan di bagian kepala, tangan dan mata. Setelah itu, Defliadi dilarikan ke RS Bunda Thamrin.
Rico mengaku para pelaku datang dalam kondisi mabuk.
“Pelaku Geng Motor SL atau Simple Life ormas. Mereka datang dalam kondisi mabuk dan langsung menuduh kesembilan anggota tersebut adalah musuh mereka,” kata Rico.
Saat ini, kasus tersebut ditangani oleh Polrestabes Medan. Rico menyebut pelaku yang ditangkap juga telah diserahkan ke Polrestabes.
“Permasalahan ini sudah diserahkan ke pihak polrestabes dan pelaku DM sudah diserahkan juga ke pihak kepolisian. Pelaku-pelaku yang lain sedang dilakukan pengejaran oleh Polrestabes dan TNI,” imbuhnya. (Red)