Floating Image
Floating Image
Selasa, 1 Juli 2025

Minimnya Perhatian PD PHJ, Beberapa Pedagang Ikan Parluasan Mengeluh


Oleh Redaksi
10 Juni 2025
tentang Berita SUMUT
Minimnya Perhatian PD PHJ, Beberapa Pedagang Ikan Parluasan Mengeluh - NavigasiVisual

Sejumlah Pedagang Yang Mengeluh

415 views
Minimnya Perhatian PD PHJ, Beberapa Pedagang Ikan Parluasan Mengeluh - NavigasiVisual

Sumut, Navigasivisual.id - Kinerja Perusahaan Daerah Pajak Horas Jaya (PD-PHJ) Kota Pematangsiantar semakin dipertanyakan. Selain tidak mampu mengelola Pajak, minimnya perhatian pihak PD PHJ juga berpengaruh bagi para pedagang ikan.

Pusat perbelanjaan banyak masyarakat itu kini terlihat becek dan kumuh. Tak hanya itu, beberapa pedagang ikan berjualan didalam mengeluhkan adanya pedagang luar yang berjualan diduga tanpa izin dari pihak Pajak.

"Adalah sekitar 2 tahun lebih mereka berjualan diluar gedung Pajak. Jadi pengunjung lebih dulu berhadapan sama jualannya mereka," ucap Anil, pedagang ikan ditemui, Selasa (10/6/2025) jam 12.00 WIB.

Ketika ditanya, apakah pendapatan penjualan sehari-hari menjadi terganggu setelah hadirnya pedagang mendirikan jualan diluar? Anil dan beberapa rekannya membenarkan perihal tersebut.

"Memang rezeki sudah ada yang atur. Tapi maunya pedagang ini harus ikut ketentuan gedung lah, sesuai struktur. Lagian kami kan bayar distribusi juga koq, bukan gratis ah," jawab Anil menambahkan.

Uang distribusi itu kata Anil, dikutip oleh petugas PD Pasar. Uang kebersihan setiap hari yang dikeluarkan untuk satu pedagang sebesar Rp2000. Sedangkan distribusi lainnya termasuk uang lapak mencapai Rp200 ribu.

"Bisa juga bulanan, itu cuma Rp43 ribu perbulan," bilang Anil mengaku pedagang diluar gedung diduga sebagian ada yang bayar distribusi dan ada yang tidak bayar.

Senada dengan Yunus (28) pedagang ikan di PD Pasar Horas Jaya. Kepada awak media, ia meminta agar pihak PD Pasar segera turun tangan melakukan pengecekan terhadap pedagang berjualan diluar gedung.

"Memang ikan kami yang dijual mereka. Tapi ya pengunjung yang datang dari depan itu lah yang beli jualan mereka duluan," beber Yunus mengaku pusat perbelanjaan tradisional itu akhirnya jadi begitu semrawut.

Sementara, pantauan awak media, kesemrawutan tampak jelas mulai dari tumpukan sampah di depan pintu masuk dari Jalan Gotongroyong yang membuat pandangan begitu tidak sedap.

Bahkan menjijikkan karena telah mengundang aroma busuk. Sehingga,  pengunjung enggan masuk untuk berbelanja. Selain itu, saluran irigasi juga tidak berfungsi dengan baik.

"Bisa ini dilihat sendiri kan. Bukan cuma saluran irigasi tapi atap gedung roboh aja masih belum diperbaiki juga. Apalagi jalan menuju ke dalam ini bang, penuh dengan genangan air," papar Yunus.

Sejumlah pedagang lainnya mengatakan, pengunjung atau pembeli ke pusat pasar tradisional itu semakin sepi. Sehingga, penjualan semakin hari semakin berkurang.

Serta banyaknya kios yang tutup karena pemiliknya pindah berjualan ke bagian luar. Terutama pedagang hasil bumi seperti sayur-sayuran, cabe, bawang, tomat dan lainnya.

Akibat banyak pedagang yang pindah ke bagian luar, khususnya di depan pagar Pajak dan sekitarnya, arus lalulintas menjadi sedikit terganggu dan menjadi sumber macetnya arus lalulintas.

Untuk menertibkan pedagang yang berjualan ke luar pasar menurut pedagang, kalau kondisi pasar ditata rapi dan mampu bekerja sama dengan Pemko Siantar, pedagang yang menumpuk ke badan jalan, tentu bisa ditanggulangi bersama-sama. (Red)

Minimnya Perhatian PD PHJ, Beberapa Pedagang Ikan Parluasan Mengeluh - NavigasiVisual

Lantai Pajak Horas Tergenang Air Menganggu Pengunjung

Penulis

Redaksi

Berita Lainnya dari Berita SUMUT