Sumut, Navigasivisual.id - Beredar informasi bahwa di dalam Gedung tempat pembinaan orang-orang yang telah dinyatakan bersalah dan divonis hukuman kurungan tersebut, marak dengan praktek peredaran narkoba dan aksi penipuan online alias Lodes.
Tidak menutup kemungkinan jika informasi tersebut adalah benar dan terjadi, mengingat banyak Lapas belum lama ini di seluruh wilayah Indonesia mengalami hal serupa bahkan dituding sebagai Pengendali peredaran narkoba di beberapa wilayah diluar Lapas.
Sikap Bungkam Joi Barasa selaku Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Kelas llA Rantau Parapat ketika dikonfirmasi terkait informasi yang beredar tersebut, menguatkan dugaan akan maraknya peredaran narkoba di dalam Gedung pembinaan itu.
Joi pun tidak berkomentar ketika sederetan nama para Pengedar dan Bandar Narkoba yang ada di dalam Gedung wilayah tugasnya dibeberkan oleh kru media ini kepadanya, Kamis (12/6/2025) jam 15.30 WIB.
Selain nama Bandar dan Pengedar narkoba, Joi juga disuguhi beberapa nama para Pelaku penipuan lewat telephon atau kerap disebut Parengkol yang diduga sengaja ‘dipelihara’ oleh KPLP sebagai ‘mesin pencari uang’, lagi-lagi ia tidak memberikan komentar ketika dimintai keterangan.
Sumber terpercaya yang membeberkan semua informasi dan nama tersebut mengatakan bahwa KPLP tidak memberikan keterangan karena tidak sanggup untuk membantah.
“Nama dan blok serta kamarnya itu semua benar, jadi mana terbantah KPLP itu,” ucap sumber meyakinkan.
Sumber menuturkan, untuk Kamar Blok D Lapas Kelas llA Rantau Parapat dan beberapa kamar kecil lainnya disebut sebagai kamar kerja bos narkoba Dedi Kunto alias DK.
"Kamar-kamar kecil berpenghuni empat sampai lima orang, itu kamar kerjanya dia. Disana pun bang sistim senyap, biar enggak banyak orang tua soal aktivitas disitu," pungkasnya.
Ketika ditanya berapa besar putaran omset DK? dengan gamblang sumber menyebut omset Napi pemain profesional tersebut mencapai puluhan hingga ratusan juta perminggu.
"Kalau sama Lodesnya segitu lah bang," beber sumber mengaku pihaknya bakal mendata anggota kerja DK dan berjanji akan menghubungi kembali Tim Navigasivisualid. (Red)